Monday, 26 March 2018

PENJELASAN TENTANG ANGIN RIHUL AHMAR, YANG TIDAK ADA TUNTUNANNYA

Berlindung Dari Rihul Ahmar, Tidak ada Tuntunannya

Pertanyaan

 

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

Ustadz, saya ingin bertanya tentang keshahihan artikel ini dan apakah boleh diamalkan doanya?

Obat Stroke

Pada satu ketika dimana Nabi Allah Sulaiman ‘Alaihi Salaam duduk di singgahsananya. Maka datang satu Angin yang cukup besar, maka bertanya Nabi Allah, Sulaiman, “siapakah engkau..?”

Maka dijawab oleh angin tersebut bahwa akulah Angin Rihul Ahmar….dan aku bila memasuki rongga anak adam, maka lumpuh, keluar darah dari rongga, dan apabila aku memasuki otak anak adam, maka menjadi gilalah anak adam..

Maka diperintahkan oleh Nabi Sulaiman ‘Alaihi Salaam supaya membakar angin tersebut, maka berkatalah Rihul Ahmar kepada Nabi Sulaiman a.s bahwa “Aku kekal sampai hari kiamat tiba, tiada sesiapa yang dapat membinasakan Aku melainkan Allah.
Lalu Rihul Ahmar pun menghilang.

Diriwayatkan cucu Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam terkena Rihul Ahmar sehingga keluar darah dari rongga hidungnya. Maka datang malaikat jibril kepada Nabi Shallallahu `alaihi Wa Salla dan bertanya Nabi kepada jibril. Maka menghilang sebentar, lalu malaikat jibril kembali mengajari akan doa Rihul Ahmar kepada Nabi
Shallallahu `alaihi Wa Sallam kemudian dibaca doa tersebut kepada cucu nya dan dengan sekejap cucu Rasulullah sembuh serta merta. Lalu bersabda Nabi
Shallallahu `alaihi Wa Sallam. bahwa barang siapa membaca doa stroke/Doa Rihul Ahmar walau sekali dalam seumur hidupnya, maka akan dijauhkan dari penyakit ANGIN AHMAR atau
STROKE.

Doa menjauhkan terhindar dari angin ahmar dan penyakit kronik

 

اللهم إني أعوذبك من الريح الأحمر والدم الأسود والداء الأكبر

 

Allahumma inni a’uzubika minarrihil ahmar, waddamil aswad, waddail akbar.

Artinya;
Ya Allah tuhanku lindungi aku dari angin merah & lindungi aku dari darah hitam (strok) & dan dari penyakit berat

Syukron atas jawabannya ustadz, Jazakallahu khairan katsiran

(Fulanah, SAHABAT BiAS T06 G-47)

Jawaban

 

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

 

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Keberadaan fenomena tersebut di atas adalah merupakan pembicaraan terhadap hal ghaib. Dan kita tidak boleh mempercayai keghaiban melainkan harus berdasarkan wahyu, berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan tidak ada di dalam keduanya keterangan tentang keberadaan fenomena Rihul Ahmar ini. Disebutkan dalam salah satu fatwa para ulama besar yang tergabung dalam Lajnah Daaimah :

 

بعد النظر في الأوراق المذكورة تبين أن فيها مخالفات شرعية كثيرة، لا يجوز إقرارها ولا توزيعها بين الناس؛ لأنها تشتمل على بدع وشركيات وألفاظ غريبة، فمن ذلك:

قوله: (ثم تقول بصوت دون صوتك بتلاوة القرآن، ثم تقول بصوت خفيض) وتحديد الصوت بهذه الكيفية لا دليل عليه.
yفي قوله في الاستعاذة من شر المخلوقات ومن الريح الأحمر، وتحديد هذا النوع من الريح لا دليل عليه؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم استعاذ من شر الريح مطلقًا.

 

“Setelah diadakan penelitian terhadap selebaran ini maka menjadi jelas adanya penyimpangan yang sangat banyak, maka tidak boleh disetujui dan tidak boleh dishare di kalangan khalayak ramai karena selebaran ini mengandung banyak kesyirikan, kebid’ahan dan lafadz-lafadz yang aneh. Diantaranya disebutkan di sana :

“Kemudian Engkau berkata dengan suara yang bukan suaraMu dengan membaca Al-Qur’an. Kemudian engkau bersuara dengan suara rendah.”

Membatasi suara dengan pembatasan seperti ini tidak ada dalilnya sama sekali.

Di dalamnya juga ada permintaan perlindungan dari keburukan makhluk dan dari keburukan Rihul Ahmar (Angin merah). Penyebutan angin dengan kriteria seperti ini tidak ada dalilnya sama sekali, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari keburukan angin secara mutlak.”

(Fatawa Lajnah Daimah : 24/280).

Wallohu A’lam

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al Bayaty حفظه الله

https://bimbinganislam.com/berlindung-dari-rihul-ahmar-tidak-ada-tuntunannya/

No comments:

Post a Comment